Menurut Rasulullah SAW, jelang hari kiamat (akhir zaman) nanti, ada seseorang yang disebut Dzus Suwaiqatain yang akan menghancurkan Kakbah.
Bagi umat Islam, Kakbah memang menjadi tempat suci dan kiblat untuk menjalankan salat.
Namun di balik kesucian dan kemegahannya, rupanya Rasulullah SAW pernah memprediksi bahwa di akhir zaman nanti, Kakbah akan dihancurkan.
Bagaimana itu bisa terjadi? Dan karena apa?
Kakbah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim As dan Nabi Ismail As, saat ini masih dijadikan Allah SWT sebagai kiblat bagi kaum muslim di seluruh penjuru dunia.
Namun ini bukan berarti umat Islam menyembah Kakbah, melainkan hal itu hanyalah sebagai simbol agar semua muslim di dunia menghadap ke arah yang sama.
Dalam hati umat Islam, hanya tertuju kepada Allah SWT.
Karena dianggap tempat yang suci, bahkan Kakbah selalu dijaga ketat oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surah Al Ankabut ayat 67 dan Surah Al Hajj ayat 25:
"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) Tanah Suci yang aman?" (QS Al Ankabut: 67).
"Dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara dzalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih." (QS Al Hajj: 25).
Hal itu pernah dibuktikan ketika pasukan gajah berusaha untuk menghancurkan Kakbah.
Dengan kekuasaan Allah SWT, pasukan gajah itu pun gagal untuk menghancurkan Kakbah.
"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Kakbah) itu sia-sia?
Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)." (QS Al Fiil: 1-5).
Sudah banyak yang tahu tentang tanda-tanda akan datangnya hari kiamat.
Selain kemunculan Dajjal dan Nabi Isa As, pada suatu saat nanti juga akan datang seseorang yang akan menghancurkan Kakbah.
Rasulullah SAW telah memberi isyarat bahwa kelak Kakbah akan dinistakan justru oleh mereka yang berkiblat ke Baitullah itu sendiri.
Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Kelak, akan ada seseorang yang dibaiat di antara Rukun (Hajar Aswad) dan Maqam Ibrahim, dan tidak akan yang menistakan Kakbah kecuali orang-orang yang memilikinya.
Apabila mereka sudah menistakannya, maka jangan ditanyakan lagi tentang kehancuran bangsa Arab.
Kemudian, bangsa Habasyah akan datang untuk menghancurkan Kakbah. Akibatnya setelah itu Kakbah tidak akan pernah dibangun lagi selamanya.
Bangsa Habasyiah inilah yang akan mengeluarkan harta terpendam dalam Kakbah." (HR Ahmad).
Nabi Muhammad SAW pernah memprediksi jika suatu saat nanti, tepatnya di akhir zaman, Kakbah yang dianggap suci justru harus dihancurkan oleh seseorang yang bernama Dzus Suwaiqatain.
Dzus Suwaiqatain adalah sebuah gelar yang artinya 'Si Pemilik Dua Betis yang Kecil'.
Dari Abdullah bin Amru, pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Kakbah itu dirusak oleh Dzus Suwaiqatain dari Habasyah (Ethiopia), dicopotinya perhiasan Kakbah, dan dilepas Kiswahnya (penutupnya).
Seolah-olah aku menyaksikan Dzus Suwaiqatain itu orang berbadan kecil yang botak, agak bengkok pergelangan kakinya (pengkor).
Ia menghantam Kakbah dengan sekop dan linggisnya." (HR Imam Ahmad).
Sebagaimana juga telah ditegaskan dalam kitab shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Kakbah itu akan dihancurkan oleh Dzus Suwaiqatain dari Habasyah atau Ethiopia." (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut hadits, Dzus Suwaiqatain adalah orang yang memiliki dua betis kecil.
Selain itu, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Abdullah bin Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
"Seolah-olah aku mengenalnya seperti orang berkulit hitam dan berkaki bengkok yang melepas batu Kakbah satu persatu." (HR Bukhari).
Selain memiliki betis yang kecil dan bengkok, Dzus Suwaiqatain digambarkan sebagai sosok yang botak, yang menghancurkan Kakbah dengan melepaskan perhiasannya dan menurunkan kiswah (penutupnya) menggunakan sekop, cangkul, dan linggisnya.
Dulu saat pasukan gajah menyerang Kakbah, penduduk Makkah memang masih kafir dan belum beriman kepada Allah SWT.
Namun mereka tetap menghormati dan memuliakan Kakbah, serta tidak menistakan maupun melecehkannya.
Sehingga Allah SWT pun melindungi Kakbah dari Abrahah dan pasukan gajahnya.
Sedangkan pria Habasyah yang dijuluki Dzus Suwaiqatain menghancurkannya setelah orang-orang yang memiliki Baitullah sudah menistakannya.
Bilamana mereka sudah mengabaikan Kakbah, Allah SWT pun tidak akan menolong mereka.
Dzus Suwaiqatain akan muncul setelah Nabi Isa As membinasakan Yajuj dan Majuj.
Mengetahui Kakbah akan dihancurkan, Nabi Isa As mengirim pasukannya untuk memerangi bala tentara Dzus Suwaiqatain.
Mereka berkekuatan 700-800 orang pasukan.
Setelah dihancurkan oleh orang tersebut, Nabi Muhammad SAW juga mengisyaratkan bahwa Baitullah tidak akan lagi dibangun atau dimakmurkan selama-lamanya.
Karena pada akhir zaman nanti, akan muncul angin lembut yang akan mencabut nyawa setiap manusia yang masih memiliki keimanan meski hanya seberat biji sawi.
Sehingga tidak ada lagi orang beriman yang bisa merawat Kakbah.
Dan yang tersisa tinggalah manusia-manusia jahat pengikut Dajjal.
Wallahu'alam bishawab.***