Dikisahkan ada seorang yg kaya raya berangkat haji. Sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya sebesar 10.000 Dinar kepada seseorang yg sudah terbiasa dipercaya untuk menitipkan barang atau uang. Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yg diberi amanah menyimpan uangnya tersebut. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat. Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yg disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut..? Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.
Orang alim itu berkata : "Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur zam-zam, panggillah nama temanmu yg kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yg baik , dan termasuk seorang ahli syurga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu."
Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur zam-zam. Di bibir Sumur ia memanggil nama temannya yg ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun tidak ada jawaban sama sekali. Orang kaya itu pun kembali mendatangi orang alim tersebut, lalu menceritakannya. Orang alim itu kaget dan berkata : "Innaa lillahi wa inna ilaihi roji'un... jika memang temanmu tidak menjawab, aku takut dia termasuk golongan ahli Neraka. Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, disana ada sebuah Sumur yang bernama Barhut, dikatakan bahwa Sumur itu adalah bibir dari Neraka Jahannam. Na'udzu billah min dzalik. Datangilah di sepertiga malam akhir, dan panggillah nama temanmu itu."
Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga malam akhir. Ia pun memanggil nama temannya yg ia titipi uang: "Yaa Fulan !"
Baru sekali panggilan, tiba-tiba terdengar jawaban dari dalam Sumur. Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya tersebut, lalu bertanya : "Dimanakah engkau menyimpan uangku..?"
Dari dalam Sumur terdengar jawaban : "Aku menyimpan uangmu di sini dan di sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu kembali."
Orang kaya itupun bertanya : "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang yang ahli Neraka? Bukankah kau adalah orang yg baik dan memiliki sifat amanah..?"
Orang itupun bercerita : "Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari perempuan yg faqir, lama kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah yg menyebabkan aku tergolong sebagai ahli Neraka. Jika kau mau menolongku, datangilah saudariku tersebut, dan mintakan ma'af kepadanya, dan ceritakan padanya, bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali silaturrahmi dengannya."
Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu menceritakan dimana ayahnya meletakkan harta titipannya. Dan ternyata memang benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia bertanya kepada anak-anak temannya itu, dimanakah rumah bibi mereka?
Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan temennya tersebut. Setelah bertemu, ia pun menceritakan apa yg di alami saudaranya di alam kubur. Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan mema'afkan saudaranya, lalu ia memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahmi dengan anak-anak saudaranya."
Baginda Rasulullah Saw bersabda :
"Tidak akan masuk surga orang yg memutuskan tali silaturrahmi."
Diriwayat yg lain :
"Orang yang memutuskan tali silaturrahmi akan mendapat laknat dari Allah, walaupun dia mati didepan Ka'bah."
Baginda Rasulullah Saw bersabda :
"Tidak akan turun Rahmat Allah, kepada satu kaum, jika didalam kaum tersebut terdapat satu saja orang yg memutuskan tali silaturrahmi."
Walaupun hidup ini kita banyak perbedaan bahkan perselisihan, tapi jangan jadikan itu semua menjadi pemicu putusnya tali silaturahmi diantara kita semua.
(Syeikh Az-Zahabi, Al-Kabair, Juz 1, Hal 47).
Mungkin anda bertanya-tanya, benarkah keberadaan sumur tersebut di Yaman..? Iya benar, menurut warga Hadhramaut, sumur itu berada di lembah Barhut, bersebelahan langsung dengan lembah makam Nabiyullah Hud As, Provinsi Hadhramaut, Yaman. Warga setempat dan para Ulama di sana tidak menganjurkan siapapun berkunjung ke sumur itu. Selain karena tempatnya memang tak layak dikunjungi, sumur tersebut juga menyemburkan bau yg tidak sedap.
Semoga Kita selalu menjaga SILATURRAHMI
kita semua. Tambah saudara/teman, bertambah juga rizki yg halal dan berlimpah bagi kita semua.
ﺍَﻣِﻴﻦ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦ
اَللهُمَّ صَلِّ وسلم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
(Rz.ajh)