Ali bin Abi Thalib pada saudara nya, zubair bin awwam.. Dan ketika mereka hendak berdamai, zubair jenderal pemberani itu justru ditusuk dari belakang dengan pedang beracun oleh salah seorang khawarij yang tidak menginginkan perdamaian itu dan mereka hanya ingin kerusakan untuk kaum muslimin satu sama lain.
Padahal peperangan jamal, bukanlah peperangan antar Ali karamallahu Wahjah dengan Sayyid zubair dan sayyituna aisyah radhiyallahu anha maupun Ali dengan zubair maupun thalhah.
Tapi peperangan mereka semua menghadapi pihak ketiga yang memprovokasi ali bahwa aisyah ingin membawa jenderal jenderal dan pasukan berpengaruh nya untuk melawan Ali , dan pihak ketiga yang memprovokasi aisyah bahwa Ali enggan untuk mencari pelaku pembunuh usman dan sengaja ingin merebut kedudukan usman.
Padahal semua tuduhan itu tidak benar, justru pada hakikatnya mereka sedang berjuang dan berikhtiar bersama untuk kebaikan usman dan seluruh umat.
Hanya saja ada orang orang yang sengaja tidak mengerti tentang apa yang telah diperjuangkan para Ksatria itu untuk kebaikan umat, agama dan negara nya.. Mereka lebih suka menduga duga tentang keburukkan untuk mengadu domba dan memecah belah antar pihak yang justru berjuang bersama, daripada melihat kebaikan apa hasil nya dari semua yang sedang mereka bangun.
Atau melengkapi dan membantu, dan paling tidak memberi ide untuk bersama membangun juga menghilangkan segala kekurangan yang ada untuk kebaikan bersama.
Inilah akhir zaman, di negeri kita tercinta juga bisa kita liat fitnah pihak ketiga itu yang punya pemikiran daripada melanjutkan dan membantu pembangunan yang sudah ada mereka lebih suka memecah belah dan meruntuhkan semua nya yang pada akhirnya itu justru menyebabkan umat rusak dan mengalami kerugian.. Dan seperti kisah Ali , zubair, thalhah , dan aisyah radhiyallahu anhum ajma'in.
Kita bisa mengambil hakikat bahwa, khawarij pemecah belah itu bukanlah sebuah kelompok atau orang yang memiliki inangnya sendiri, tapi mereka ada di semua pihak sebagai benalu yang menyebabkan fitnah.
