Dikisahkan bahwa ada seekor burung Pipit yg bertasbih mensucikan Allah setiap hari, namun beberapa hari berlalu suara tasbihnya tidak lagi terdengar.
Maka para Malaikatpun bertanya : "Ya Rabb, mengapa suara tasbih burung Pipit tidak terdengar lagi?" Allah SWT menjawab: "Kalian akan segera tahu jawabannya, sebentar lagi dia akan datang dan mengadu kepadaku,karena ia tidak punya tempat mengadu selain aku."
Tak berapa lama berselang, burung Pipit itu terlihat berdiri diatas ranting sebatang pohon. Para Malaikat mengamati dan menunggu apa gerangan yg akan diucapkan burung itu, namun ternyata ia hanya diam.
Kemudian Allah berkata kepadaku : "Sampaikanlah apa hal gerangan yg menyesakkan dadamu?" Ya Rabb, aku punya sebuah sarang kecil tempat beristirahat, engkau telah mengambilnya, engkau kirimkan angin kencang yg memporak-porandakan semuanya" Ucap burung Pipit itu sambil mengucurkan air mata menahan rasa sedih yg sangat dalam yg membuat penduduk lagi terdiam dan penuh haru.
Allah SWT kemudian berkata, "Sebelumnya ketika kamu sedang terlelap,ada seekor ular yg mendekati sarangmu siap mangsa. Maka sengaja kirimkan angin untuk membalikkan sarangmu agar kamu terbangun, terbang dan selamat. Betapa besarnya ancaman yg telah kujauhkan darimu.
Air mata burung Pipit itu semakin menggenang, kali ini bukan karna sedih dan kecewa,namun sangat terharu,suara tangisnya membelah keheningan langit. "Alangkah lembutnya Engkau Ya Rabb."
Jangan sedih ketika Allah menghalangimu untuk mendapatkan sesuatu yg engkau cintai,andai engkau menyadari bagaimana Allah mengatur urusanmu niscaya hatimu akan larut dalam cintaNya.Betapa AgungNya Engkau Ya Rabbi.
Begitu jika cobaan hidup yg datang dan menghampiri kita,slalu berprasangka baik pada RabbMu,berserah dirilah, bertawakal boleh jadi semua yg hadir itu karna memang yg terbaik buat hidup kita,agar kita tetap selalu bersyukur.