🔷 Pada suatu hari, sepasang suami isteri kaya sedang makan bersama di rumahnya, tiba-tiba pintu rumahnya diketuk seorang pengemis. Melihat keada'an pengemis itu, si istri merasa terharu dan dia bermaksud hendak memberikan sesuatu.
🔷 Tetapi sebelumnya sebagai seorang wanita yang patuh kepada suaminya, dia meminta izin terlebih dahulu kepada suaminya.
🔷 "Suamiku, bolehkah aku memberi makanan kepada pengemis itu ?" Rupanya suaminya memiliki karakter berbeda dengan wanita itu.
🔷 Dengan suara lantang dan kasar dia menjawab,
"Tidak usah ! usir saja dia, dan tutup kembali pintunya !"
🔷 Si isteri terpaksa tidak memberikan apa-apa kepada pengemis tadi sehingga dia berlalu dengan kecewa.
🔷 Hari demi hari berlalu, perdagangan lelaki itu jatuh bangkrut. Kekaya'annya habis dan ia menderita banyak hutang. Selain itu, karena ketidak cocokan sifat dengan isterinya, rumah tangganya menjadi berantakan, sehingga terjadilah perceraian.
🔷 Tidak lama sesudah perceraian tersebut, wanita itu menikah lagi dengan seorang pedagang kaya raya di kota dan hidup berbahagia.
🔷 Pada suatu ketika, wanita itu sedang makan dengan suaminya (yang baru), tiba-tiba ia mendengar pintu rumahnya diketuk seseorang.
🔷 Setelah pintunya dibuka ternyata tamu tak diundang itu adalah seorang pengemis yang sangat mengharukan hati wanita itu.
🔷 Maka wanita itu berkata kepada suaminya,
"Wahai suamiku, bolehkah aku memberikan sesuatu kepada pengemis ini ?"
🔷 Suaminya menjawab,
"Berikanlah makan pengemis itu dengan daging ayam seperti yang kita makan !"
🔷 Setelah memberi makanan kepada pengemis itu, isterinya masuk ke dalam rumah sambil menangis.
🔷 Suaminya dengan perasa'an heran bertanya kepadanya,
"Mengapa engkau menangis ? apakah karena aku menyuruhmu memberikan daging ayam kepada pengemis itu ?"
🔷 Wanita itu menggeleng halus, lalu berkata dengan nada sedih,
"Wahai suamiku, aku sedih dengan perjalanan takdir yang sungguh menakjubkan hatiku.
🔷 Tahukah engkau, siapa pengemis yang ada di luar itu ?
Dia adalah suamiku yang pertama dulu."
🔷 Mendengar keterangan isterinya demikian, sang suami sedikit terkejut, tapi segera ia balik bertanya,
"Dan, tahukah engkau siapa aku yang kini menjadi suamimu ini ?
Aku adalah pengemis yang dulu diusirnya !"
📝 Sumber kisah :
Syarah Ratib Alhaddad
Karya AlHabib Alawi bin Ahmad bin Hasan bin Abdulloh bin Alawi Al Haddad).
🔷 Dalam menyikapi kisah pengemis tersebut, kita perlu membaca firman Allah berikut ini.
1️⃣. Allah سبحا نه و تعالى berfirman :
📖 "Dan terhadap orang yang meminta-minta, janganlah engkau menghardik(nya)."
📔 {QS. Ad-Duha (93): Ayat 10}
2️⃣. Allah سبحا نه و تعالى berfirman :
📖 "Orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta."
📔 {QS. Al-Ma'arij (70): Ayat 24-25}
3️⃣. Allah سبحا نه و تعالى berfirman :
📖 "Katakanlah, "Sungguh, Tuhanku melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya." Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi Rezeki yang terbaik."
📔 {QS. Saba' (34): Ayat 39}
4️⃣. Allah سبحا نه و تعالى berfirman:
📖 "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri."
📔 {QS. Al-Isra' (17): Ayat 7}
🔷 Nabi Muhammad ﷺ memberi pesan untuk umat Islam melalui dua hadits berikut ini.
1️⃣. Fathimah binti Al Mundzir dari Asma berkata; Rasulullah ﷺ bersabda :
📖 "Bersedekahlah kamu dan janganlah berhitung (dalam sedekah), karena Allah akan berhitung pula pemberian-Nya kepadamu. Dan janganlah kikir, karena Allah akan kikir pula kepadamu."
📔 {HR. Shahih Muslim : No.1709}
✅ Derajat hadits ini shahih
2️⃣. Abdullah bin Abu Al Ja'ad dari Tsauban berkata; Rasulullah ﷺ bersabda :
📖 "Seorang hamba benar-benar terhalang dari rezeki karena dosa yang dilakukannya, tidak ada yang menangkal takdir selain doa, dan tidak ada yang menambah usia selain kebaikan."
📔 {HR. Ahmad : No.21402}
✔️ Derajat hadits ini hasan
🔷 Kehidupan di dunia ini selalu berputar. Begitu juga nasib manusia, bisa berganti kadang juga mudah berubah. Kita tidak akan pernah tahu posisi kita yang sekarang ini, apakah akan selamanya atau hanya sementara.
🔷 Selagi masih hidup berbuat baiklah kepada siapapun, kapanpun dan di manapun kita berada. Dunia ini adalah kampung amal dan akhirat adalah kampung pembalasan, siapa yang tidak mau beramal di sini, akan menyesal di akhirat nanti.
🔷 Semoga postingan ini bermanfaat dan menambah pengetahuan ilmu agama kita.
🔷 Ya Allah Tuhan Seluruh Alam, jauhkanlah kami dari perbuatan kikir harta dan kefakiran harta, aamiin.