Ketika yang berbicara dan memegang peranan adalah orang orang yang bukan ahlinya , sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda , “Jika suatu urusan diserahkan pada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (HR Bukhari).
Ini bisa bisa diartikan dimana orang yang tidak punya ilmu, pemahaman yang luas dan bukti bukti kerja keras, juga orang orang yang belum matang dan mengandalkan ego, keegoisan diikuti kata kata, langkah dan kepemimpinan nya.. Sedangkan habib sholeh tanggul pernah bilang bahwa seseorang mendapatkan derajat yang tinggi adalah karena hasil dari perbuatan nya , sekecil apapun itu, sedikit apapun ilmu nya tapi seiring kebaikan dan usaha usaha nya ia pasti akan semakin menjadi lebih baik dan mengangkat derajat nya menjadi lebih tinggi,...
Seperti kata umar bin Khattab radhiyallahu anhu, janganlah kalian meremehkan.. Sungguh orang yang dulunya menjadi yang paling buruk didunia ini bisa menjadi orang yang terbaik didunia pada zaman nya.. Dan itulah umar bin Khattab! .
Tapi umar bin Khattab juga pernah bilang, seandainya semua manusia masuk kedalam syurga kecuali satu orang... Aku benar-benar takut dan yakin itu adalah aku.
Yang artinya seseorang seperti umar menjadi seorang seperti dirinya adalah ia yang terus membenahi dirinya untuk balasan yang terbaik esok hari hingga hari kiamat nanti.
Selalu mawas diri dan selalu menjadi lebih baik dengan usaha usaha dan perjuangan yang nyata, umar adalah seorang ksatria yang tidak pernah membenarkan kesalahan dibalik kebenaran yang sebenarnya adalah alat untuk pembenaran hingga menggunakan itu semua sebagai alat mencaci maki, menyakiti dan bertindak dzolim dengan lisan maupun tangan agar terlihat lebih mulia, lebih dihormati dan tampak unggul dari orang lain yang mulai saya temukan di zaman sekarang sekarang ini dalam perkara perkara dunia maupun agama.
Dengan sebab yang telah kita sebutkan sebelumnya.. Mereka rela berbuat dzalim dengan fitnah maupun kejahatan hanya untuk terlihat mulia padahal orang yang mulia tidak pernah punya tujuan untuk mulia , melainkan hanya untuk keselamatan didunia dan akhiratnya saja.
Kegelisahan bagi saya dan saya yakin bagi yang menyadari pasti juga merasakan.,
tugas yang berat bagi para ulama mukasyafah dizaman ini, tugas bagi semua penuntut ilmu untuk menjaga pola pikir diri sendiri dan umat untuk terus rasional bergerak atas dasar ilmu dan kebijaksanaan, berlaku untuk tujuan yang pasti didunia dan akhirat pula dan dzikir dzikir Insyallah akan menjaga kita dipuncak zaman fitnah yang mulai mendekat hari ini ,yang akan menerpa kita dan jangan sampai kita justru tergabung didalamnya.