Nikmat aman dan kemerdekaan adalah hal yang harus kita syukuri, karena hidup terjajah itu sungguh tidak menyenangkan.
Dengan nikmat aman kita bisa terasa tenang beribadah, berkerja, menuntut ilmu bahkan disaat kita tidur.
Karena itu sebagian ulama mengatakan bahwa memiliki nikmat rasa aman lebih baik dari nikmat sehat dan waktu luang.
Ar-razir rahimahullah berkata,
سئل بعض العلماء: الأمن أفضل أم الصحة؟ فقال: الأمن أفضل، والدليل عليه أن شاة لو انكسرت رجلها فإنها تصح بعد زمان ولو أنها ربطت في موضع وربط بالقرب منها ذئب فإنها تمسك عن العلف ولا تتناوله إلى أن تموت، وذلك يدل على أن الضرر الحاصل من الخوف أشد من الضرر الحاصل من ألم الجَسَد”
“Sebagian ulama ditanya, apakah rasa aman lebih baik dari kesehatan? Maka jawabannya rasa aman labih baik. Dalilnya adalah seandainya kambing kakiknya patah maka akan sembuh beberapa waktu lagi… kemudian seandainya kambing diikat pada usatu tempat dekat dengan serigala, maka ia tidak akan makan sampai mati. Hal ini menunjukkah bahwa bahaya yang akibat rasa takut lebih besar daripada rasa sakit di badan.” (Tafsri al-Kabir 19/107)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ آمِنًا فِي سِرْبِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa di antara kamu masuk pada waktu pagi dalam keadaan [1] sehat badannya,[2] aman pada keluarganya, dia [3]memiliki makanan pokoknya pada hari itu, maka seolah-olah seluruh dunia dikumpulkan untuknya.” (HR. Ibnu Majah, no: 4141, Shahih Al-Jami’ush Shaghir no. 5918)
Dalam hadits di atas telah di sebutkan, bahwa memiliki nikmat rasa aman adalah salah satu dari tiga pokok nikmat-nikmat yang harus kita syukuri setiap hari.
Karena dengan rasa aman suasana menjadi stabil, terjaga, tentram, rukun dan damai. Dengan demikian segala aktifitas dan keadaan yg kita jalani juga terasa nikmat.
Ya Allah, jadikan negeri kami ahlussunnah, bertauhid dan bertaqwa, aman dan damai, adil dan beradab, makmur dan berkah. Aamiin.