Razanews, Jakarta,- Kita tidak bisa mengubah yang telah terjadi.
Juga tidak bisa menggariskan masa depan.
Lalu mengapa membunuh diri kita dengan penyesalan, atas apa yang sudah tidak bisa kita ubah ?
Hidup itu singkat sementara targetnya banyak.
Maka tataplah awan dan jangan lihat ke tanah.
Kalau merasa jalan sudah makin sempit, kembalilah kepada Allah yang Maha Mengetahui hal yang gaib.
Dan ucapkan Alhamdulillah atas apa saja.
Kapal Titanic dibuat oleh ratusan orang.
Sedangkan kapal nabi Nuh dibuat hanya oleh satu orang.
Tetapi, Titanic tenggelam.
Sedangkan kapal Nabi Nuh menyelamatkan umat manusia.
Taufik dan hidayah hanya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kita bukanlah penduduk asli bumi, asal kita adalah surga.
Tempat, dimana orangtua kita, Adam, tinggal pertama kali..
Kita tinggal di sini hanya untuk sementara.
Untuk mengikuti ujian lalu segera kembali.
Maka berusahalah semampu kita untuk mengejar kafilah orang-orang shalih, yang akan kembali ke tanah air yang sangat luas, di akhirat sana...
Jangan sia-siakan waktu kita di planet kecil ini.
Perpisahan itu bukanlah karena perjalanan yang jauh atau karena ditinggal orang tercinta.
Bahkan, kematian pun bukanlah perpisahan, sebab kita akan bertemu lagi di akhirat.
Perpisahan adalah ketika satu diantara kita masuk surga, sedang yang lainnya terjerembab ke neraka.
Semoga Allah menjadikan kita semua menjadi penghuni surga. Aamiin
✍ Nasehat indah Dr. 'Aidh Al-Qarni.
(Rz.ajh)