Razanews, Jakarta,- MBOK SAMIN (ada diantara kalian yg kenal? atau masih anak cucu beliau?) Dari hasil mengaduk-aduk situs Arsip Nasional Den Haag saya menemukan data seorang penduduk Batang yang pernah dibawa ke Suriname bernama ”Bok Samin” (mungkin maksudnya Mbok Samin), beliau berasal dari Desa “Djatisari, Soebah, Batang” (desa ini sebagai wilayah administratif hingga sekarang masih ada di Subah).
Pada tanggal 5 Juli 1928 Bok Samin yang waktu itu masih berumur sekitar 17 tahun diberangkatkan ke Suriname dari pelabuhan Batavia dengan kapal uap SS Sembilan dan menempuh perjalanan selama kira-kira 3 bulan dengan jarak 10.006 mil laut atau 18.531 km. Entah seperti apa susana di dalam kapal selama perjalanan waktu itu. Bok Samin mendarat di pelabuhan Paramaribo dan kemudian dipekerjakan di kota kecil bernama Alliance.
Masa kontrak Bok Samin semestinya hanya 5 tahun (21 Juni 1928 - 21 Juni 1933) namun kelihatannya beliau baru dipulangkan ke Jawa pada tanggal 28 Oktober 1937 (alias lewat 4 tahun). Bok Samin pulang dengan kapal uap SS Blitar dan dari informasi yang ada, tampaknya beliau sempat bersuami karena pulang dengan membawa serta dua orang anaknya yang bernama Rameslan dan Masinem.
Yang menarik dari kisah ini adalah bahwa ternyata di zaman itu sudah ada orang Batang, seorang perempuan sederhana, yang menjelajah separuh bola bumi dan kembali ke Batang! Masih adakah anak cucu Bok Samin di Subah? Mungkin suatu saat ada yang membaca entri blog ini.
Sebagi informasi tambahan, pada zaman Perang Dunia II, tepatnya tahun 1943, kedua kapal yang pernah mengangkut Bok Samin ini tenggelam karena ditembak dengan terpedo. Kapal SS Sembilan ditembak kapal selam Italia Leonardo Da Vinci, sementara kapal SS Blitar ditembak Kapal U-Boat milik Jerman.
( rz.ajh)