Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Legenda: Ajat Sudrajat Adalah Persib, Kisah Jari Tengah untuk Arema

Minggu, 28 Juli 2024 | Juli 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-29T02:15:44Z


Razanews, Jakarta,- Bagi bobotoh Persib jika ditanya siapa pemain yang dianggap legenda, mayoritas pasti akan menjawab Ajat Sudrajat. 
Ajat bagi bobotoh merupakan legenda yang banyak mengukir prestasi untuk sepak bola Bandung, khususnya Persib. 
Bersama Propelat, Ajat sempat dinobatkan sebagai pemain terbaik di sejumlah turnamen sepak bola di Jawa Barat. 
Dari turnamen bersama Propelat ini, nama Ajat mulai jadi pembicaraan publik sepak bola Bandung.
Gayung bersambut bagi karier Ajat Sudrajat. 


Persib di era 70-an dilatih oleh pelatih asal Polandia, Marek Janota. 
Kala itu, Janota ingin membangun tim Persib yang dihuni pemain muda, nama Ajat jadi salah satu incarannya. 
Ajat berhasil menembus ke skuat utama Persib pada kompetisi Divisi Utama musim 1983/1984. Persib di musim itu tergabung di wilayah Barat bersama tim kuat seperti Persija, PSMS serta Persiraja. 
21 September 1983, Persib melakoni match pertama melawan rival abadi, PSMS Medan. Untuk informasi, laga Persib vs PSMS merupakan the real El Classico Indonesia.


Sayang di laga itu, Ajat Sudrajat belum tunjukkan kemampuan terbaiknya. Ia tak bisa menolong Persib dari kekalahan atas PSMS lewat gol tunggal Sunardi di menit ke-12. 
Perjalanan Persib di musim itu terbilang cukup terjal. Ajat pun belum memberikan kontribusi maksimal. Kalah di laga perdana, Ajat Sudrajat Cs ditahan imbang 2-2 oleh Persiraja di laga kedua.
Hasil imbang kembali didapat Maung Bandung pada laga ketiga saat melawan Persija. Baru pada laga keempat, Persib meraih kemenangan.
Melawan PSP Padang di Stadion Imam Bonjol pada 28 September 1983, Persib meraih kemenangan 2-1. Ajat Sudrajat pecah telor dengan mencetak gol di menit ke-90. Satu gol Persib lainnya dicetak oleh Wolter Sulu. 


Baru di putaran kedua, Ajat Sudrajat Cs mulai tunjukkan kegarangan mereka. Dari bantai Persiraja 4-0, hancurkan PSP Padang 5-0, hingga pecundangi PSMS Medan 3-1. Ajat di putaran kedua langsung torehkan 4 gol.
Ajat Sudrajat kala itu terus membawa Persib hingga bisa melangkah ke partai final Divisi Utama 1983/1984. Sayang di final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada 10 November 1983, Persib kalah adu penalti dari PSMS Medan. 

Jari Tengah Ajat Sudrajat
Sejak kompetisi Divisi Utama 1983/1984, nama Ajat Sudrajat melambung di sepak bola Indonesia. Di luar kehebatannya mengolah si kulit bundar ada 1 tinta hitam di karier Ajat. 
Tinta hitam itu ialah kala Ajat berikan jari tengah saat pertandingan di Piala Utama 1990 -- setara dengan Piala Presiden saat ini. 
Kala itu Persib hadapi Arema di Stadion Siliwangi.
Tensi laga sudah panas sejak menit awal pertandingan. 
Bagi penggawa Arema, mereka harus bisa meraih kemenangan dan mempermalukan Persib di depan bobotoh.
Salah satu penggawa Arema kala itu, Singgih Pitono mengatakan Arema memiliki catatan buruk saat hadapi Persib. 
Di dua laga sebelumnya kata Pitono, Singo Edan dipecundangi oleh Maung Bandung.
"Kesempatan kali ini akan saya gunakan sebaik mungkin untuk membalas dendam,” kata Pitono seperti dikutip.

Laga berjalan keras sejak menit awal pertandingan, seperti insiden pemain Arema Lulut Kistono yang menghajar Djadjang Nurdjaman.
Insiden di menit ke-6 ini langsung membuat pemain kedua tim terlibat aksi saling dorong. Meski ditekan dengan gaya keras pemain Arema, Ajat sudrajat tampil sebagai pembeda. 
Ajat mencetak gol dengan cara berkelas ke gawang Arema. Gol Persib yang dicetak oleh Ajat Sudrajat itu berawal dari free kick Djadjang Nurdjaman.
Dikawal tiga pemain Arema, Ajat Sudrajat dengan cara cerdas mampu mengkonversi sepakan Djanur jadi gol. Sontekan dari Ajat merobek gawang Arema yang dijaga oleh Sukriyan.
Gol ini bagi Ajat bak luapan emosi dirinya melihat cara pemain Arema keras menjurus ke kasar itu. 
Saat selebrasi, Ajat ancungan jari tengah ke pemain Arema. 
Acungan jari tengah Ajat pun jadi kontroversial sampai saat ini.
Sepanjang kariernya sebagai pemain, Ajat Sudrajat dianggap pemain yang flamboyan. 
Ia sempat mengatakan bahwa dirinya adalah Persib dan Persib adalah Ajat Sudrajat.

Salah satu dedengkot bobotoh, Eko Maung dalam artikel di Pikiran Rakyat menyebut bahwa ungkapan itu ia dengar langsung dari mulut Ajat Sudrajat.
Menurut Eko dan panglima Viking (Alm) Ayi Beutik, Ajat mempunyai hak penuh untuk bersikap seperti itu.
Menurut Eko, Ajat memiliki hak untuk sesumbar mengenai kehebatannya. Bagi Eko, hal itu wajar karena apa yang dikatakan Ajat merupakan fakta sejarah.
Dalam wawancara lainnya, Ajat sempat memberikan petuah untuk Persib dan bobotoh. 'Persib besar oleh cacian, pujian adalah racun'
Ajat memang layak dicap pemain flamboyan. Di luar kehebatannya di lapangan hijau, Ajat ternyata sempat berduet dengan penyanyi Hetty Koes Endang dan mengeluarkan lagu ‘Resah’.
(Rz.ajh)
×
Berita Terbaru Update