Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Orang Bugis di Singapura 1865

Kamis, 29 Agustus 2024 | Agustus 29, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-30T03:00:37Z


Razanews, Jalarta,- Sekelompok pria bercelana pendek dan bersa-
rung, lengkap bersisip keris. Selagi tiga perempuan duduk menghadap kotak sirih dengan sarung dan waju tokko (busana khas suku Bugis). Bukanlah biasa mendapati perempuan ikut pergi berlayar 
ke seberang dimasa ini.

Gelombang migrasi orang-orang Bugis dari 
daratan Sulawesi ke berbagai wilayah dari Samarinda hingga Singapura umum dikaitkan dengan peristiwa pasca perang Makassar yang ditandai dengan  "perjanjian Bungaya" pergolakan sosial pada tahun 1669 terjadi dimana-mana. Mereka pergi untuk berdagang dan berkoloni, lazim dikenali sebagai orang-orang Bugis Wajo.

Hingga akhir abad XVII, kapal Bugis identik
dengan membawa barang dagangan dengan muatan seperti kain, opium, budak, gading, 
hingga teripang, sirip hiu, tempurung kura-kura 
dan beberapa komoditi lainnya. 

Kapal-kapal Bugis pun dikenal kerap menyelundupkan dagangan seperti senjata
api, alkohol dan rempah, jauh sampai ke Manila dan Penang. Hal yang lumrah dilakukan pada zaman itu, abad XVII. 

Di Singapura sendiri, tercatat ada 2.269 orang Bugis menurut sensus tahun 1849. Sementara laporan komisi tanah jajahan Inggris 1843 menyoroti peran mereka dalam "menyediakan" bahan makanan orang Singapura serta mengedarkan produk-produk dari Cina dan
Eropa ke seantero negeri.

Mereka inilah yang membuat Raffles menye-
diakan sewilayah tanah di antara sungai Rochor dan Kalang untuk jadikan pemukiman Bugis yang kemudian dikenal sebagai "kampoeng Bugis'.

Selain berniaga, mereka yang bermukim
umumnya berprofesi sebagai nelayan,
porter, penjaga keamanan, juga memburu.

Referensi :
1. Perjanjian Bungaya 1669
2. Sensus Singapore 1849
3. Laporan Komisi Tanah Jajahan Inggris 1843

#bugis
#singapura
Sejarah Dunia Dan Nusantara (SDN) Official
(rz.ajh)
×
Berita Terbaru Update