Razanews, Jakarta- Di balik keberhasilan Indonesia dalam meraih kemerdekaannya, ternyata tidak luput dari peran penting yang dimiliki seekor burung merpati pos. Pada saat itu, burung merpati memang dipelihara dan dilatih sebagai pembawa pesan di zaman kemerdekaan Indonesia. Perannya sangat penting bagi tentara Indonesia saat itu agar komunikasi tetap berjalan dengan baik meski terhalang oleh teknologi. Bahkan, karena kepintaran dan kecerdikannya, burung merpati ini sampai diberi pangkat Letnan Anumerta.
Burung merpati ini memiliki tugas untuk menghubungkan satuan TRI (Tentara Republik Indonesia) yang berada di daerah komando Ronggolawe Lamongan ke satuan TRI yang berada di Surabaya pada tahun 1946 yang berjarak kurang lebih 50 km. Namun setelah sekian lama bebas terbang di langit Surabaya, akhirnya burung merpati pembawa pesan ini diketahui oleh pihak Belanda. Belanda memang sudah mencurigai bahwa ada peran penting dari merpati itu sehingga pasukan Belanda kerap dibuat kewalahan menghadapi pejuang Indonesia.
Pada waktu itu Belanda langsung mengerahkan penembak jitunya. Saat merpati terbang, ia tertembak oleh prajurit Belanda pada bagian sayapnya dan menembus leher. Meski berlumuran darah, dengan sisa tenaganya ia tetap berusaha terbang hingga tujuannya di Surabaya. Sesampainya di Surabaya, ia mendarat membawakan sepucuk surat dan tewas di hadapan komandannya. Karena jasa-jasanya, burung merpati ini dianugerahi pangkat Letnan Anumerta. Selain itu untuk mengenang jasa-jasanya, jasad sang Letnan tidak dikebumikan, tetapi diawetkan di Museum Brawijaya Malang.
Sumber : Viva ID | RRI
( Rz.jh)