Razanews, Jakarta,- Marsekal Muda Dr. Agustinus Adisutjipto adalah pilot pesawat tempur pertama yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Pria kelahiran Salatiga 4 Juli 1916 ini juga adalah seorang dokter karena pernah menempuh pendidikan tinggi Kedokteran Geneeskundige Hoge School di Batavia.
Pada tahun 1937 Adisutjipto diterima di Militaire Luchtvaart-Koninklijk Nederlands Indische Leger atau ML-KNIL Angkatan Udara Hindia Belanda.
Pada masa pendudukan Jepang Adisutjipto dan para penerbang KNIL dari pribumi lainnya dibebas tugaskan dari militer.
Adisutjipto memilih bekerja di perusahaan Angkutan Umum sebagai juru tulis.
Kiprahnya sebagai penerbang dimulai setelah Jepang menyerah oleh tentara Sekutu.
Pada masa revolusi Adisutjipto bergabung dengan pejuang Indonesia dan diminta untuk menerbangkan pesawat tempur hasil rampasan dari tentara Jepang.
Pada 27 Oktober 1945, Adisucipto menerbangkan pesawat Cureng berbendera merah putih di sekitar Yogyakarta untuk membakar semangat rakyat Indonesia bahwa bangsa Indonesia juga mempunyai mesin tempur udara untuk melawan penjajahan.
Pada 15 November 1945, Adisucipto mendirikan Sekolah Penerbang di Lapangan Udara Maguwo, Yogyakarta.
Adisucipto gugur bersama Abdulrachman Saleh saat menembus blokade udara Belanda pada 29 Juli 1947.
Dari ulasan ini bisa diterangkan bahwa mantan anggota KNIL tidak semuanya dicap sebagai penghianat seperti dinaifkan oleh sebagian pihak.
(Rz.ajh)